Rangkuman Materi PMM | Kurikulum – Struktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru
Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Seperti apa proses pembelajaran dengan paradigma baru melalui implementasi kurikulum merdeka dilakukan? Apa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum merdeka ini? Bagaimana dengan asesmen, pembelajaran projek, dan alokasi waktu pembelajaran? Video ini akan mulai memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebelum kita menyelami tiap-tiap bahasan lebih mendalam.
Ringkasan dari video di atas “Struktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru” menggambarkan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Paradigma baru ini berfokus pada pengembangan pembelajar sepanjang hayat sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Kurikulum prototipe mencakup program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan penguatan untuk mencapai tujuan tersebut. Pembelajaran intrakurikuler beton pada kegiatan yang membangun rasa ingin tahu murid dan menghubungkannya dengan lingkungan sekitarnya. Terdapat perubahan utama pada struktur pembelajaran di setiap jenjang, dengan penekanan pada fase pondasi di PAUD, penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS di SD, dan pilihan program peminatan di SMA. Proyek pembelajaran berbasis tema seperti gaya hidup berkelanjutan memberikan pengalaman kontekstual dan memperkaya kemampuan berpikir serta pemecahan masalah. Asesmen ditekankan sebagai proses pengumpulan informasi untuk memandu strategi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Fleksibilitas alokasi waktu, model pembelajaran, dan perangkat ajar memungkinkan adaptasi sesuai dengan kebutuhan dan konteks satuan pendidikan. Penerapan struktur pembelajaran ini memerlukan persiapan dan penyesuaian yang cermat di tingkat satuan pendidikan untuk merespons kebutuhan murid secara efektif.
Point point utama dalam pembahasan video di atas adalah sebagai berikut :
- Pembelajaran dengan Paradigma Baru:
- Tujuannya adalah menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
- Dilaksanakan melalui kurikulum prototipe yang mencakup program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan program penguatan.
- Intrakurikuler:
- Memuat muatan pelajaran dan muatan tambah seperti muatan lokal jika ada di satuan pendidikan.
- Kegiatan dirancang untuk membangun rasa ingin tahu murid, terhubung dengan lingkungan, dan bermakna dalam proses pembelajaran.
- Guru memfasilitasi murid untuk mengamati, bertanya, dan mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata.
- Perubahan Utama pada Struktur Pembelajaran:
- Fase pondasi di PAUD dengan kegiatan bermain untuk literasi, numerasi, agama, moral, dll.
- Pada SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS.
- Pada SMP, Informatika menjadi mata pelajaran wajib, dan di SMA ada program peminatan.
- Pada SMK, mata pelajaran vokasi dan prakarya dikolaborasikan dengan industri.
- Pada SLB, penggunaan capaian pembelajaran disesuaikan dengan usia mental murid.
- Ekstrakurikuler:
- Kegiatan ekstrakurikuler tetap diadakan dan dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat murid.
- Project Pembelajaran:
- Berbasis proyek dengan tema seperti gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, dll.
- Memberikan pembelajaran kontekstual dan mengasah kemampuan berpikir dan pemecahan masalah.
- Asesmen:
- Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan hasil belajar.
- Memberikan umpan balik bagi guru, murid, dan orangtua untuk memandu strategi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Model Pembelajaran dan Alokasi Waktu:
- Model reguler, blok, dan kolaborasi dapat diadaptasi sesuai kebutuhan.
- Alokasi waktu dapat dipilih dengan pertimbangan sarana-prasarana, jam mengajar, dan strategi lainnya.
- Perangkat Ajar:
- Fleksibilitas dalam memilih perangkat ajar seperti modul, buku nonteks, video, media cetak, atau media digital.
- Pentingnya Prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru:
- Struktur didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid.
- Satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.
- Pesan Akhir:
Perlu persiapan dan perbaikan dalam penerapan struktur pembelajaran ini di satuan pendidikan masing-masing.
* Catatan:
- Yang dimaksud program penguatan profil pelajar pancasila dalam video ini adalah Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Kurikulum Prototipe adalah Kurikulum Merdeka
Referensi:
- Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
- SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Jakarta.
Ayo Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan
Ayo Belajar, Berbagi, Memotivasi, dan Menginspirasi.
Salam dan Bahagia.
Imam Irfai, ST, M.Pd, Gr