Filosofi Kabel Ruwet

Sebuah metafora yang mengajarkan kita untuk memiliki kesabaran, ketelitian, dan tekad untuk mengatasi masalah

Rutinitas pagi ini seperti biasanya, saya mengantarkan anak ke sekolah, hari ini saya ada jadwal mengajar agak siang, jadi pagi hari saya free dan merasa agak longgar.

Sesampai sekolah sebelum parkir tiba tiba ada yang memanggil, ternyata beliau adalah Pak Nafidh Fauzi, beliau adalah Waka Kesiswaan saat ini, beliau menyampaikan semua jaringan internet Offline. Sontak saya kaget dan langsung berikir cepat.., “apa masalahnya, dan bagaimana solusinya”.

Sambil parkir motor, saya terus berfikir dan membuat beberapa planing untuk mengatasi kendala yang terjadi.

Beberapa saat setelah menanggalkan jaket saya langsung bergegas ke ruang server, saya mengabaikan presnsi yang harus saya lakukan ketika sampai di sekolah, saya memprioritaskan “jaringan harus segera on”, karena banyak bapak ibu guru yang belum bisa presensi dikarenakan jaringan internet offline.

Dari beberapa pemeriksanaan dan analisa cepat yang saya lakukan, ada jalur jaringan (Router) yang harus saya restart, dengan cepat saya mengambil tangga dan saya menuju lokasi router yang harus saya restart.

Sebelum naik tangga ada Ibu Guru yang lewat dan menyapa “Gek Nyapo Kuwi”, beliau melihat ke atas dan berkata lagi “Ngunu Kuwi digawe tidak ruwet opo ndak iso?”, dengan senyuman dan saya menjawab “Suatu hal yang Luar Biasa akan dibentuk dengan proses yang tidak biasa (Tidak Ruwet)”, dan beliau tertawa.., hahahaha..

Saya naik tangga dan langsung mencabut kabel power dari router tersebut, 1 menit kemudian kabel saya pasang kembali dan saya langsung memeriksa jaringan di Ruang Waka, Alhamdulillah dan ternyata Jaringan Sudah Normal Kembali…

Dalam hati saya LEGAAAAAAAAAA…

saya langsung mengemasi tangga dan segera melakukan presensi.

Belum berhenti sampai disini, saya langsung bergegas menuju ke Aula, karena kemarin ada jadwal vaksinasi dan memerlukan akses internet, kemarin juga saya bersama anak anak prakerin menyambung kabel dan memasang akses point portable, dan saya hari ini berencana untuk melepas nya.

Satu demi satu perangkat saya lepas, terakhir saya melepas kabel yang saya pantau dari kemarin kok agar ruwet dan semrawut.

Setelah berhasil melepasnya saya rapikan kabel tersebut, benar ternyata kabel itu sangat kusut dan ruwet, perlahan lahan dan meter demi meter saya luruskan.., perlu waktu memang, namun saya yakin hal ini pasti akan bisa selesai.

Sambil merapikan kabel saya berfikir tentang Filosofi kabel Ruwet,
Filosofi kabel ruwet bisa diartikan sebagai analogi untuk menggambarkan situasi hidup yang seringkali sulit dan rumit. Seperti halnya kabel yang menjadi ruwet dan sulit diurai, kadang-kadang kehidupan juga bisa menjadi ruwet dan terasa sulit untuk dipecahkan.

Namun, seperti halnya kabel yang bisa diurai dengan kesabaran dan ketelitian, kita juga bisa menyelesaikan masalah dan mengatasi situasi sulit dalam hidup kita dengan cara yang sama. Kita perlu sabar, teliti, dan tekun dalam mencari solusi, serta bersedia belajar dan berkembang untuk menghadapi masalah dengan lebih baik di masa depan.

Dalam hal ini, kabel ruwet bisa menjadi sebuah metafora yang mengajarkan kita untuk memiliki kesabaran, ketelitian, dan tekad untuk mengatasi masalah dan situasi sulit dalam hidup kita, sehingga kita dapat meraih keberhasilan dan kebahagiaan yang lebih besar di masa depan.

Ayo Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan
Ayo Belajar, Berbagi, Memotivasi, dan Menginspirasi.

Salam dan Bahagia.

Imam Irfai, ST, M.Pd, Gr

You may also like...

Leave a Reply